1. CUT LOSS
Cut Loss merupakan tindakan menutup posisi yang sedang dalam keadaan merugi untuk menghindari kerugian yang lebih banyak lagi
PERHATIKAN ILUSTRASI BERIKUT:
Gambar 1 Ilustrasi CUT LOSS
Tips untuk Anda:
- Lakukan CUT LOSS apabila setelah analisa ulang, harga akan bergerak terus menerus melawan posisi anda
- Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS BENAR, berarti anda sudah mencegah diri dari kerugian yang lebih besar
- Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS SALAH, berarti anda sudah mencegah diri dalam hal mengurangi kerugian saat ini (atau bahkan mencapai profit)
2. SWITCHING
Secara praktis kita menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi dan berlawanan dengan prediksi kita kemudian membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dengan harapan, keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah Cut Loss.
PERHATIKAN ILUSTRASI BERIKUT
Gambar 2 Tampilan Ilustrasi SWITCHING
TIPS UNTUK ANDA:
- Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
- Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
3. AVERAGING
Averaging adalah membuka lagi posisi baru searah dengan posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan atau searah dengan keyakinan harga akan bergerak sesuai dengan prediksi kita. Averaging diambil saat kita yakin bahwa perubahan harga yang terjadi akan kembali berubah sesuai prediksi semula.
PERHATIKAN ILUSTRASI BERIKUT
- Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
- Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
3. AVERAGING
Averaging adalah membuka lagi posisi baru searah dengan posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan atau searah dengan keyakinan harga akan bergerak sesuai dengan prediksi kita. Averaging diambil saat kita yakin bahwa perubahan harga yang terjadi akan kembali berubah sesuai prediksi semula.
PERHATIKAN ILUSTRASI BERIKUT
Gambar 3 Tampilan Ilustrasi AVERAGING
4. CROSS HEDGING
Hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating tetap sama sehingga melindungi posisi yang dimiliki (hedging: lindung nilai)
Hedging atau Locking istilah ini diambil karena saat kita menggunakan tekhnik ini posisi kita terkunci sehingga nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan, akibat memiliki 2 posisi yang saling berlawanan.
Secara logika, hedging ini sebenarnya tidak diperbolehkan karena berarti kita bermain dengan diri kita sendiri. coba bayangkan pada saat yang sama anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD. hal ini berarti profit anda di salah satu posisi merupakan kerugian anda pada posisi yang lain. Adapun pialang yang direferensikan belajar forex tidak memperbolehkan hedging. apabila anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan kemudian berusaha membuka posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD, maka hal ini berarti anda menutup posisi yang pertama.
Berbeda dengan hedging,
CROSS HEDGING berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD ; AUD/USD dengan NZD/USD. Jika GBP/USD naik, maka EUR/USD cendrung ikut naik, berlaku juga saat turun.
Gambar 4 Tampilan overview pasangan EUR/USD dan GBP/USD
Gambar di atas merupakan grafik EUR/USD
dengan periode 1 jam (sebelah atas) dan GBP/USD dengan periode 1 jam
(sebelah bawah). Sesuai dengan teori yang telah dipaparkan, pergerakan
EUR/USD dan GBP/USD cenderung sama.
Misalnya kita memiliki ekspektasi GBP/USD akan naik, kemudian membuka posisi buy 1 lot, tapi ternyata harga bergerak turun. Untuk mencegah kerugian maka dibukalah posisi sell 1 lot, tapi bukan di GBP/USD malainkan di EUR/USD yang juga menunjukkan kecenderungan harga bergerak turun.
Kemudian harga bergerak turun baik GBP/USD maupun EUR/USD. Di satu sisi nilai floating loss GBP/USD membesar namun di lain sisi nilai floating profit EUR/USD juga bertambah.
Harga terus bergerak turun sampai mulai menunjukkan bahwa harga akan kembali naik (lihat di gambar). Pada saat harga akan kembali naik, maka posisi sell 1 lot EUR/USD ditutup dengan kondisi profit. Nah, dan sekarang tersisi buy 1 lot GBP/USD, yaitu posisi pertama kita.
Singkat cerita, harga naik terus sampai lebih tinggi dari open price dari posisi buy GBP/USD tersebut (profit) dan kemudian posisi buy 1 lot GBP/USD tersebut ditutup dalam kondisi profit.
Misalnya kita memiliki ekspektasi GBP/USD akan naik, kemudian membuka posisi buy 1 lot, tapi ternyata harga bergerak turun. Untuk mencegah kerugian maka dibukalah posisi sell 1 lot, tapi bukan di GBP/USD malainkan di EUR/USD yang juga menunjukkan kecenderungan harga bergerak turun.
Kemudian harga bergerak turun baik GBP/USD maupun EUR/USD. Di satu sisi nilai floating loss GBP/USD membesar namun di lain sisi nilai floating profit EUR/USD juga bertambah.
Harga terus bergerak turun sampai mulai menunjukkan bahwa harga akan kembali naik (lihat di gambar). Pada saat harga akan kembali naik, maka posisi sell 1 lot EUR/USD ditutup dengan kondisi profit. Nah, dan sekarang tersisi buy 1 lot GBP/USD, yaitu posisi pertama kita.
Singkat cerita, harga naik terus sampai lebih tinggi dari open price dari posisi buy GBP/USD tersebut (profit) dan kemudian posisi buy 1 lot GBP/USD tersebut ditutup dalam kondisi profit.
Gambar 5 Tampilan Ilustrasi GBP/USD
Gambar 6 Tampilan Ilustrasi EUR/USD
1. Cross hedging dapat digunakan untuk menganalisa dan menghasilkan profit seperti contoh kasus di atas
2. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu searah. Terkadang GBP/USD bergerak naik, namun EUR/USD bergerak turun. Hal ini mungkin terjadi apabila mata uang GBP yang mengalami penguatan dan EUR mengalami penurunan.
3. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak identik. Artinya apabila GPB/USD menguat 5 point, tidak berarti bahwa EUR/USD juga pasti menguat sebanyak 5 point.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar