Sampai di pokok bahasan ini kemampuan Anda dalam melakukan analisa
terhadap pergerakan pasar sudah sangat baik. Anda telah mampu melakukan
analisa teknikal
dengan berbagai indikator bahkan juga menambahkan sedikit Elliott atau
Fibonacci disana. Kami ucapkan selamat! Setidaknya Anda telah belajar
untuk bertrading forex dengan menggunakan analisa dan tidak lagi
melakukan hitung kancing atau analisa tebak-tebak buah manggis.
Kalau diperhatikan baik-baik maka Anda akan menemukan bahwa pada
berbagai grafik yang ditampilkan digunakan berbagai time frame yang
berbeda. Kadang digunakan timeframe D1 (daily) atau kadang
digunakan H1 (1 jam). Apakah maksudnya? Nah dalam trading, seringkali
Kita tidak hanya cukup menggunakan satu grafik saja untuk satu mata
pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana
melakukan trading dengan multiple time frame.
Penggunaan time frame yang beragam akan membantu Kita untuk menentukan 2 hal yaitu:
- Trend global jangka panjang yang sedang terjadi
- Waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi Buy/ Sell
Kedua hal diatas merupakan bagian krusial dalam bertrading.
Bayangkan jika Anda tidak mengetahui trend jangka panjang yang sedang
terjadi. Dan karena grafik 1 jam atau 15 menit Anda menunjukkan trend
sedang mengarah ke downtrend lalu Kita membuka posisi sell. Sementara
padahal trend dalam jangka panjang menunjukkan harga sedang mengalami
kenaikan. Nah apakah yang akan terjadi?
Dalam jangka waktu singkat (beberapa jam kedepan) apabila analisa
teknikal Anda cukup valid mungkin posisi Anda akan profit namun tidak
jika Anda menahan posisi Anda hingga berhari-hari misalnya. Dikarenakan
dalam trend harian harga menunjukkan arah naik maka secara perlahan
posisi profit Anda akan segera berubah menjadi minus. Celakanya lagi
apabila Anda tidak menggunakan Stop Loss maka besar kemungkinan Margin
Call akan terjadi. Sampai disini kerepotan besar akan segera datang
termasuk efek-efek sosial yang timbul karena Anda mengalami loss.
Nah disinilah pentingnya Kita menggunakan multiple time frame
dalam bertrading. Kebanyakan trader menggunakan time frame yang lebih
besar untuk menentukan trend jangka panjang seperti 4h (4 jam) atau D1
(harian). Sedangkan untuk menentukan pengambilan posisi maka Anda
memerlukan time frame yang lebih pendek bisa 15M (15 minutes) atau juga
H1 (1 jam). Nah perkara mana yang digunakan, semuanya bergantung dengan
cara trading Anda. Setiap orang memiliki siklus trading yang
berbeda-beda. Ada yang membuka posisi dan setelah berhari-hari bahkan
bisa sampai sebulan baru posisinya ditutup (ini dinamakan swing trader)
atau ada juga yang hanya dalam hitungan jam posisinya sudah dibuka dan
ditutup berkali-kali. Mari Kita pelajari satu persatu.
Swing Trader, Day Trader and Scalper
Seperti telah diterangkan diatas bahwa setiap orang memiliki
siklus tradingnya sendiri-sendiri. Beberapa orang dikarenakan
keterbatasaan waktunya tidak dapat melihat harga setiap saat (seperi
Saya…) sehingga memilih untuk bersikap lebih pasif seperti layaknya
kebijakan seoarang Warren Buffet.
Ada juga beberapa orang yang memiliki waktu dan akses yang cukup
sehingga memungkinkannya untuk memantau pergerakan harga dan mencoba
mengambil profit semaksimal mungkin dalam dunia forex. Dengan demikian
dia mencoba tradingnya dengan membuka posisi harian.
Swing Trader
merupakan mereka yang memutuskan trading dengan cara yang pertama. Para Swing trader cenderung untuk menahan posisinya hingga berhar-hari hingga berbulan-bulan.
Bahkan ada yang menahan posisinya hingga satu tahun! Trader dengan pola
seperti ini cenderung untuk menunggu sampai harga berada pada posisi
terbaiknya baru kemudian membidik dengan membuka sejumlah lot
dan menempatkan target profit cukup besar. Biasanya mereka membuka
posisi hanya pada kondisi yang sangat ekstrim dimana harga sudah sangat
tinggi atau harga sudah sangat rendah menurut history pergerakan dalam
beberapa minggu terakhir. Dikarenakan kondisi demikian tidak terlalu
sering terjadi maka sekali mereka mendapatkan kesempatan tersebut maka
target yang dikejar pun sangat besar dan juga diimbangi dengan dana yang
cukup untuk menahan pergerakan harga karena biasanya mereka menentukan
titik Stop Loss yang juga lumayan besar. Itu sebabnya para Swinger seringkali memulai trading mereka dengan modal lumayan seKitar $3000 untuk sebuah mini trading.
Para Swinger lebih sering menggunakan time frame
harian atau 4h untuk menentukan trend jangka panjang mereka. Untuk
pengambilan keputusan Buy atau Sell, biasanya mereka cukup menggunakan
grafik 1h saja. Maksudnya begini: pada saat mereka hendak mencari saat
yang pas untuk membuka posisi maka mereka akan membuka chart 1D atau 4H
mereka. Kemudian mereka menentukan trend apakah yang sedang terjadi
ketika pada grafik 1D tersebut. Jika trend menunjukkan situasi dengan
menuju uptrend maka mereka hanya akan mencari posisi Buy dan tidak akan membuka posisi sell sama sekali.
Selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk membuka
posisi. Caranya adalah dengan menunggu grafik H1 berada pada arah yang
sama dengan D1. Artinya jika D1 menunjukkan arah naik maka Swinger akan
menunggu waktu dimana H1 juga menunjukkan arah yang naik. Setelah itu
posisi Buy pun dilakukan. Ketika mereka masuk maka biasanya mereka akan
menentukan berapa target profit mereka. Rata-rata trader dengan tipe
seperti ini akan mengejar target profit di atas 100 points sehingga membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencapainya.
Hal lainnya yang perlu diketahui adalah para Swinger ini bahkan tidak segan-segan melakukan aksi counter trend
hanya untuk mengambil pembukaan posisi. Misalnya ketika harga sudah
mencapai daerah jenuhnya (katakanlah Overbought) maka mereka tidak takut
untuk mengambil posisi Sell meskipun trend kenaikan belum berakhir.
Anggapan mereka adalah demi menghemat waktu dikarenakan mereka
kebanyakan tidak menyukai memantau grafik mereka terus-terusan. Itu
sebabnya mereka memiliki modal yang cukup besar untuk menahan pergerakan
harga demikian dengan asumsi bahwa tidak lama lagi harga akan bergerak
turun meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik.
Kelebihan dari bertrading dengan model seperti ini adalah pertama ada pada analisa yang relatif lebih mudah.
Perlu diketahui bahwa semakin besar time frame yang Kita gunakan maka
akan semakin mudah bagi Kita untuk memprediksi pergerakan harga.
Sebaliknya semakin kecil time frame yang digunakan maka akan semakin
sulit bagi Kita untuk memprediksi pergerakan dengan benar. Hal ini
dikarenakan dengan time frame yang lebih kecil grafik seringkali lebih
bergerigi ( whipsaw) sehingga sulit membaca trend utamanya.
Kemudahan lainnya adalah pada sisi tekanan psikologis. Dikarenakan para Swinger menggunakan
time frame yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu memantau
pergerakan grafik setiap jam atau setiap menit. Cukup hanya sekali
dalam satu hari pun tidak masalah. Akibatnya mereka akan lebih nyaman
secara psikologis dan terhindar dari tekanan pasar di setiap
pergerakannya. Well happier life, isn’t it? Dan dengan alasan yang sama
mereka pun biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka selain
trading dengan baik.
Kekurangannya? Tentu saja ada! Kekurangan yang paling mendasar dalam bertrading dengan pola Swing seperti ini adalah di permasalahan modal.
Anda tidak dapat melakukan Swing trading hanya dengan modal $500!
Dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka
membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk bertrading. Paling tidak
$2000. Itu pun sudah sangat minimal sekali. Belum lagi jika mereka
bermain tidak cukup hanya dengan 1 lot saja untuk satu kali pembukaan
posisi, maka modal yang disertakan bisa mencapai beberapa kali lipat
mulai $4000 bahkan hingga puluhan ribu Dollar.
Persoalan kedua dalam swing trading adalah ada
pada kesempatan yang diperoleh. Seringkali para Swinger ini tidak dapat
membuka posisi sementara trader tipe lain seperti Day Trader atau
Scalper dapat menangguk keuntungan pada pergerakan yang ada. Penyebabnya
adalah kesempatan bagi para Swinger jauh lebih sedikit dibanding para trader tipe lain.
Itu disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik
ekstrim untuk membuka posisi. Ketika harga sedang bermain di garis
mediannya (garis tengah) maka mereka tidak dapat melakukan apa pun
selain menunggu. Pekerjaan yang membosankan!
Day Trader
merupakan trader dengan model harian. Biasanya
trader tipe ini akan membuka posisinya dan menutup dihari yang sama.
Paling lama hanya dalam kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati
minggu yang berjalan. Maksudnya sebisa mungkin mereka akan menutup
posisi mereka sebelum awal minggu berikutnya dimulai. Jadi jika mereka
membuka posisi hari Kamis maka sebelum Sabtu pagi mereka akan menutup
posisi mereka karena mereka tidak menyukai menunggu hingga hari senin
dimana pola dan trend baru sedang terjadi.
Nah para Day Trader ini biasanya menggunakan time frame 4H atau 1H
sebagai penentu long term trendnya. Sedangkan untuk eksekusi harian
mereka lebih suka menggunakan time frame 15M.
Dikarenakan time frame dan waktu trading yang singkat, target
profit mereka pun tidaklah terlalu besar. Hanya ada dalam kisaran
dibawah 100 points. Kebanyakan adalah seKitar 30-50 points. Namun justru
dikarenakan target profit mereka tidak terlalu besar maka mereka dapat
melakukan pembukaan posisi beberapa kali dalam satu harinya. Bahkan Saya
pernah bertemu dengan seorang day trader yang bertrading hingga 13 lot
dalam satu hari padahal deposit awal yang dia masukkan hanya sebesar
$500!! Ini tergolong day trader yang sangat aktif.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang melakukan
day trader. Hal terutama adalah pada deposit awal yang dilakukan. Seorang day trader dapat memulai hanya dengan modal $1000 saja.
Bahkan beberapa yang sudah mahir bertrading mampu mengembangkan dananya
hingga ratusan persen dalam beberapa bulan padahal mereka memulai hanya
dari sebesar $500 saja. Meskipun demikian memang tidak disarankan
memulai trading hanya dengan modal $500 dikarenakan besarnya resiko
yang mungkin terjadi jikalau Anda adalah seorang pemula. Bagaimana pun
modal tidak bisa dibohongi. Apakah kalian setuju dengan Pak Guru
anak-anak?
Manfaat lain ketika Anda melakukan trading dengan pola day trader adalah pada banyaknya kesempatan yang bisa diambil. Dikarenakan target profit yang dikejar tidak lebih dari 100 points,
kesempatan ini dapat timbul hampir setiap hari diberbagai jenis
pasangan mata uang utama. Jikalau Anda cukup pAndai, entahkah harga
sedang berada dalam gelombang naik atau turun, seorang day trader mampu
mendapatkan profit dari sana. Para day trader tidak terlalu memusingkan
akan trend jangka panjang seperti seorang Swinger. Hal ini disebabkan
bagi mereka trading adalah hari ini. Dengan melihat pergerakan hari ini
maka itulah kondisi market yang bisa diambil. Itu sebabnya mereka
menggunakan time frame yang relatif lebih pendek seperti 15M atau 10M.
Kekurangan dalam trading dengan pola seperti ini
tentu saja ada. Jika pada seorang Swinger kelebihannya ada pada mudahnya
pengontrolan posisi dah harga, hal ini justru menjadi kendala seorang
day trader. Seorang day trader harus cukup kuat memantau pergerakan harga beberapa kali setiap harinya.
Jikalau tidak demikian mereka dapat kehilangan kesempatan mereka dalam
pembukaan posisi. Hal in berimbas pada besarnya kemungkinan seorang day
trader mengalami tekanan psikologis yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik. Anda yang sudah pernah membuka real account
atau sedang menjalankan real account tahu maksud Saya. Pada real
account, titik psikologis memegang peranan yang sangat penting jauh
melebihi tekanan mana pun.
Kekurangan lainnya adalah pada kelebihan seorang day trader yaitu derajat keaktifannya. Semakin aktif seseorang membuka posisi maka resiko yang ditempuh juga akan semakin besar.
Jadi alih-alih mendapatkan profit, seorang day trader yang tidak mahir
membaca grafik acapkali mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam
waktu yang singkat.
Scalper
Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.
Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.
Maksudnya begini: Dengan mengambil keuntungan sekecil itu, para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali tradenya.
Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh lebih banyak
untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader kebanyakan.
Andaikata dengan modal $2000 seorang Swinger membuka lot hanya sebanyak 2
lot dalam satu kali transaksi, para Scalper dapat membuka posisi hingga
5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin
call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya
ketika profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 =
50 lot. Sama bukan dengan seorang day trader? Tapi kali ini jauh lebih
mudah karena hanya mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan
hanya mengincar profit 10 points saja, mereka dapat membuka posisi
berkali-kali hingga puluhan kali dalam satu hari. Hmm… betapa aktifnya
mereka!
Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M dalam
trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang
terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi.
O ya, bagi seorang scalper, spread
sangat penting peranannya bagi mereka. Para scalper sering kali mencari
pialang dengan spread yang sangat kecil. Semakin kecil akan semakin
baik dikarenakan bagi mereka selisih 1-2 points saja sangat penting
artinya. Itu sebabnya mereka biasa bertrading pada pialang luar seperti
GAIN Capital (bukan promosi lho hehehehe).
Kelebihan dari trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan profit yang Kita kejar.
Pergerakan 10 points bahkan dapat dicapai ketika pasar sedang
sangat-sangat sepi dan bursa London dan Newyork sedang tutup! Keaktifan
Kita membuka posisi juga tentunya jauh lebih besar dibandingkan seorang
Day Trader apalagi Swinger. Modal yang disertakan juga tidak perlu
besar-besar sekali. $1000 sudah lebih dari cukup. Bahkan $500 pun tidak
masalah.
Kekurangannya? Ada. Permasalahan paling utama adalah menentukan titik Stop Loss yang akan diambil.
Dengan target profit hanya 10 points maka jika Kita mau yang berimbang
maka SL Kita pun harus sama besarnya yaitu 10 points. Tapi masalahnya
sama seperti target 10 points dapat tercapai dengan mudah maka batas
Stop Loss sebesar 10 points pun tidak kalah mudahnya.
Kalau begitu bagaimana kalau SL Kita tentukan sebesar 30 points?
Bukankah jadi lebih mudah mencapai profit sementara SL menjadi jauh
lebih longgar? Benar. Namun 3 x Anda profit dalam 1x loss saja semuanya
sudah impas.
Nah kalau Scalping tanpa SL bagaimana? Ini juga
tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah mencapai profit. Tapi
coba bayangkan Anda harus menunggu berhari-hari karena posisi Anda
terfloating negatif tapi ketika Anda profit Anda hanya mengambil 10
Points saja! Bukankah itu aneh? Resiko yang Kita tanggung adalah sampai
tingkat Margin Call dimana nyaris semua dana Kita hilang tetapi
keuntungan yang Kita ambil hanya 10 points! Benar-benar tidak masuk
akal.
Ok itu adalah berbagai macam metode trading yang digunakan para trader di dunia. Perlu dipahami disini bahwa tidak ada satupun metode trading yang telah disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya.
Setiap metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba
metode tersebut bertahun-tahun. Namun juga ada saja yang merugi
karenanya.
Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri Anda sendiri. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri berapa banyak waktu dan modal
yang Anda miliki? Apakah Anda seorang yang sibuk dalam pekerjaan
sehari-hari? Jika ya maka bergabunglah dengan para Swingers. Atau jika
Anda senang dengan sebuah petualangan, bergabunglah dengan Scalpers.
Tidak ada masalah sama sekali. Sepanjang itu sesuai dengan kepribadian
Anda maka itu akan benar-benar berguna.
Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan multiple time frame
akan sangat membantu Anda dalam menentukan kondisi yang sedang terjadi
di market. Satu kunci sederhana dalam menentukan time frame adalah: time frame yang lebih kecil selalu akan menuruti time frame yang lebih besar.
Ini penting untuk Anda pahami. Andaikata Anda menemukan grafik H1 Anda
menunjukkan arah turun dan sebaliknya D1 Anda menunjukkan arah naik maka
adalah baik untuk menunggu sampai keduanya searah. Atau jikalau Anda
pun memaksa untuk membuka posisi maka ikutilah time frame yang lebih
besar! Karena dalam hitungan beberapa jam kedepan harga memang akan
turun tetapi dalam hitungan hari harga akan terus naik dan naik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar