Propek the Fed akan meluncurkan program pembelian aset lanjutan dalam waktu dekat sepertinya meredup seiring dengan membaiknya ekonomi. The Fed belum bersedia meluncurkan langkah baru kecuali mendesak, menurut minutes-nya.
Para anggota Komite Kebijakan tidak membahas langkah-langkah baru untuk mendorong pertumbuhan dalam rapat terakhir mereka, menurut laporan yang dipublikasikan semalam. Meski komite tetap berkomitmen pada pertumbuhan, Minutes rapat 13 Maret itu menyebutkan para anggota belum melihat ada alasan untuk mendukung tindakan seperti program pembelian aset. Mereka belum melihat perlunya stimulus tambahan kecuali ekonomi kehilangan momentum atau inflasi ke bawah 2%.
Minutes itu mengindikasikan komite kecil kemungkinan mengumumkan langkah baru dalam waktu dekat. Menipisnya peluang stimulus lanjutan menjadi faktor yang mengangkat pamor dollar. Di sisi lain, itu mengecewakan kalangan yang berharap adanya kelanjutan Quantitative Easing (QE).
Pasar terlihat bereaksi seolah the Fed tak perlu bertindak lagi. Bursa saham bertumbangan, dan bunga obligasi menanjak. Tapi beberapa analis memperingatkan jangan respon berlebihan, dengan menyebut the Fed bisa saja mengumumkan langkah lagi tahun ini. Menurut mereka, kurangnya diskusi soal peluang program pembelian aset lanjutan bukan berarti itu tidak akan terjadi.
The Fed tidaklah menutup peluang itu, tapi mereka menganggap tren saat ini belum membutuhkan gebrakan lagi. Meski demikian, the Fed juga masih berhati-hati dalam menilai kondisi ekonomi, komite belum terkesan dengan tanda-tanda perbaikan ekonomi yang terlihat akhir-akhir ini.
Para anggota belum melihat ekonomi tumbuh cukup kuat agar bisa menaikkan proyeksi di tahun berikutnya. Minutes itu menyebutkan meski anggota mengindikasikan ekspektasi pertumbuhan PDB riil meningkat tahun ini, mereka tidak menginterpretasikan informasi ekonomi dan finansial sebagai alasan untuk merevisi proyeksi 2013 dan 2014.
Sumber : Strategydesk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar