Cina membeli sebagian besar surat hutang jangka pendek jepang sejak Mei 2010 Febuari lalu, berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang hari ini.
Pemegangn cadangan mata uang asing terbesar dunia ini telah meningkatkan pembelian bersih surat hutang jangka pendek Jepang hingga sebesar ¥651 juta ($8 miliar), tertinggi sejak Mei 2010, ketika Cina membeli ¥694,8 juta, berdasarkan data dari pemerintah Jepang 2005 lalu. Cina telah menjual ¥268,8 miliar obligasi jangka menengah dan panjang Jepang pada Febuari.
Pada 14 Febuari lalu BOJ secara tak terduga menambah ¥10 triliun untuk program pembelian asetnya dan menargetkan tingkat inflasi di 1% setelah pelemahan ekonomi yang menuai kritikan bahwa kebijkaan bank sentral ini tidak mendukung pertumbuhan.
Pejabat terkait baik dari pemerintah Cina dan Jepang telah memberikan tanda bahwa kedua negara ini akan meningkatkan investasi pada obligasi kedua pemerintah ini. Deputi Gubernur People’s Bank of China Yi Gang mengatakan 12 Maret lalu bahwa Cina akan membeli obligasi pemerintah Jepang, sementara Perdana Menteri Jepang Jun Azumi mengatakan pada hari berikutnya bahwa Jepang telah mendapat persetujuan untuk membeli $10,3 miliar obligasi Cina. Azumi mengatakan bahwa Jepang akan mulai melakukan pembelian dalam jumlah kecil.
Cadangan mata uang asing Cina berada di $3,18 triliun pada akhir Desember, turun dari rekor $3,27 triliun pada Oktober, berdasarkan informasi terakhir.
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar