Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sampai akhir April 2012 mencapai US$ 116,4 miliar atau setara dengan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meski perekonomian pada kuartal I-2012 mengalami tekanan, namun arus masuk modal asing (capital inflow) akan mendukung surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2012.
Selama kuartal I-2012, transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 2,2 miliar, ditopang arus masuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio. Di sisi lain, transaksi berjalan pada kuartal I-2012 mengalami defisit sebesar US$ 2,9 miliar akibat tingginya impor, khususnya minyak dan gas (migas). Di sisi lain, pertumbuhan ekspor melambat.
Ke depan, neraca pembayaran diperkirakan akan membaik seiring menurunnya defisit transaksi berjalan dan meningkatnya aliran modal masuk. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah dengan volatilitas yang relatif terjaga.
Pada April 2012, rupiah secara point to point melemah sebesar 0,51 persen (month to month/mtm) ke level Rp 9.191 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 0,27 persen (mtm) menjadi Rp 9.166 per dolar AS
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar